Jumat, 18 April 2008

Situs HijaU tanaMan Perkebunan..

Akasia
(Acacia sp.)

Ada dua jenis akasia yang sudah umum ditanam, kedua jenis itu adalah magi-magi gunong (Acacia mangium) dan akor (Acacia auriculiformis). Keduanya termasuk dalam famili Caesalpinaceae, suku Fabaceae dan marga Acacia.

  • Magi-magi gunong (Acacia mangium)

    • Daerah penyebaran alaminya meliputi daerah Queensland, Australia bagian utara, Irian Jaya bagian utara, Kepulauan Aru, Maluku Selatan, Seram bagian barat, dan daerah Bentuas Kalimantan Timur. Satu-satunya faktor pembatas Acacia mangium yaitu tidak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat lebih dari 300m di atas permukaan laut.

    • Ciri tanaman ini adalah bentuk batangnya bulat lurus , bercabang banyak (simpodial), berkulit tebal agak kasar, dan kadang beralur kecil dengan warna cokelat muda. Pohon yang dewasa tingginya dapat mencapai 30 m dengan diameter batang mencapai lebih dari 75 cm. Tajuknya menyerupai kerucut sampai lonjong. Sewaktu tanaman masih muda ( dalam persemaian) memiliki daun majemuk ganda. Sedangkan setelah dewasa muncul daun semu tunggal (phyllodia). Lebar daun di bagian tengah antara 4-10 cm dengan panjang antara 10-26cm. Pada umur 2 tahun tanaman ini sudah mulai berbunga dan berbuah. Akan tetapi biji yang dihasilkan belum layak menjadi sumber benih. Buah yang baik untuk dijadikan benih berasal dari tanaman yang telah berumur minimal 5 tahun atau lebih. Musim bungan terjadi antara bulan Maret-April sehingga buah akan masak antara bulan September-Oktober.

  • Akor (Acacia auriculiformis)

    • Acacia auriculiformis yang bernama daerah akor atau ori akor penyebaran alaminya meliputi Australia, Maluku, dan Irian Jaya. Dapat tumbuh pada tanah yang kurag subur dengan curah hujan tahunan 1 080-2 100 mm. Ketinggian tempat yang ideal untuk tanaman ini berkisar antara 0-400 m dpl.

    • Pada umumnya jenis ini dapat mencapai tinggi 15 m dengan diameter batang ± 50 cm. Pada waktu muda pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga umur 4 tahunsaja dapat mencapai tinggi 10 m dengan diameter batang 6.6 cm. Bentuk batangnya kurang baik dengan percabangan yang rendah dan banyak. Tajuknya lebar agak rapat dengan ukuran panjang daun 150-400 mm dan lebar 100-180 mm. Musim berbuahnya pada bulan Juli-November.

Angsana
(Pterocarpus indicus)

Angsana atau kayu merah termasuk keluarga Papilionaceae. Penyebarannya selain di Indonesia terdapat juga di Filipina dan Malaysia. Secara alami kayu merah dapat ditemukan di daerah-daerah pantai dan di dalam hutan alam campuran. Tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 m dpl. Di daerah lain seperti di Jawa Tengah tumbuh sampai ketinggian 800 m dpl. Sedangkan di Jawa Barat dapat tumbuh di daerah ketinggian kurang dari 500 m dpl.

Tinggi pohon dapat mencapai 40 m dengan diameter batang sekitar 100-150 cm. Bentuk batang lurus, beralur dangkal dengan buku-buku besar maupun kecil. Daunnya majemuk, berselingan, berbentuk bulat telur dan pada musim kemarau sering rontok. Warna kayu cokelat keemasan atau kadang-kadang kuning sampai merah. Baunya seperti bunga mawar. Kayu merah berbuah setahun sekali, bentuk buah pipih, kulit keras dan masak pada bulan April-Mei.

Tidak ada komentar: